Televisi adalah sebuah keajaiban dalam dunia yang berbentuk eletronik yang sederhana yang mampu berperan secara efektif sebagai media massa yang menyajikan berbagai informasi sehinga dapat memikat perhatian para penontonnya. Sebagian besar penonton menganggap bahwa informasi yang ditayangkan di televise adalah benar dan baik. Karena itu mereka memutuskan bahwa televisi adalah satu – satunya sumber informasi yang baik dan akurat. Dan mereka mengklaim bahwa televisi adalah alat yang paling mudah dan berguna untuk mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam kehidupan di bandingkan buku bacaan yang dianggap menyita waktu.
Televisi yang selama ini berperan sebagai media massa eletronik, yang berbentuk sangat sederhana, ternyata mampu mempengaruhi seluruh umat manusia untuk membeli dan memilikinya. Sehingga sampai saat ini sudah milyaran pesawat televisi diproduksi oleh banyak pabrik di seluruh dunia. Sementara merek, harga, dan modelnya pun sudah sangat beragam dan banyak pilihan.
Televisi dengan berbagai program acara yang disiarkan selama ini dan berbagai dengan jenis tayangan informasi serta hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi penontonnya. Manfaat dalam menggunakan pesawat televise bukan tidak ada tetapi jika dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi jauh lebih kecik ketimbang kerugian yang akan ditimbulkannya. Untuk ini pemerintah telah mengatur undang – undang Reuplik Indonesia No. 24 tahun 1997 tentang penyiaran. Agar penyiaran bertujuan untk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur. Bukan untuk merusak moral masyarakat Indonesia dengan acara –acara yang tidak bermanfaat.
Dari banyaknya program yang ditayangkan di televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi moral/akhlak penontonnya di saat menonton maupun setelah menontonnya. Sehingga sesuatu yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif, begitu pula sebaliknya. Contoh pengaruh yang positif seperti adanya sinetron yang bernuansa islam dan adanya acara – acara yang berpendidikan. Contoh pengaruh negative seperti, pemirsa televisi suka meniru apa yang mereka tonton, dan karena seringnya menonton akan melalaikan tugas dan kewajiban mereka.
Tanyangan televise yang sangat berpengaruh terhadap akhlak anak. Karena anak –anak lebih menyukai tanyangan yang bernuansa kekerasan. Dari apa yang di tontonnya itu kadang – kadang mereka memperaktekkan dalam dunia nyata. Dari situlah sangat nampak kalau tayangan di televisi itu sangat berpengaruh terhadap akhlak si anak. Tetapi jika mereka dituntun oleh orang tuanya di rumah untuk menonton siaran – siaran atau acara – acara yang bermanfaat seperti tayangan yang bernuansa pendidikan, cerdas cermat, berita, dan lain sebagainya. Itu justru dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka disamping apa yang mereka dapatkan disekolah. Tetapi, orang tua juga harus membatasi waktu anak untuk menonton, jangan sampai mereka lalai untuk belajar dan membuat pekerjaan rumah (pr) di rumah.
Menurut anak – anak, menonton televisi itu menyenangkan dengan adanya acara – acara lucu. Disisi lain, orang dewasa menganggap kebanyakan tayangan di televisi itu dapat merusak moral penonton karena adanya tanyangan – tanyangan yang tidak baik. Jadi, dari semua pernyataan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa acara –acara di televisi lebih banyak memberikan mudharatnya di bandingkan manfaatnya, terutama bagi anak – anak yang mudah berpengaruh dengan apa yang di lihat dan di dengarnya.
Kamis, 11 November 2010
Pengaruh Televisi Terhadap Moral Generasi Muda
14.11 Diposting oleh UnknownLabel: Artikel
Televisi adalah sebuah keajaiban dalam dunia yang berbentuk eletronik yang sederhana yang mampu berperan secara efektif sebagai media massa yang menyajikan berbagai informasi sehinga dapat memikat perhatian para penontonnya. Sebagian besar penonton menganggap bahwa informasi yang ditayangkan di televise adalah benar dan baik. Karena itu mereka memutuskan bahwa televisi adalah satu – satunya sumber informasi yang baik dan akurat. Dan mereka mengklaim bahwa televisi adalah alat yang paling mudah dan berguna untuk mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam kehidupan di bandingkan buku bacaan yang dianggap menyita waktu.
Televisi yang selama ini berperan sebagai media massa eletronik, yang berbentuk sangat sederhana, ternyata mampu mempengaruhi seluruh umat manusia untuk membeli dan memilikinya. Sehingga sampai saat ini sudah milyaran pesawat televisi diproduksi oleh banyak pabrik di seluruh dunia. Sementara merek, harga, dan modelnya pun sudah sangat beragam dan banyak pilihan.
Televisi dengan berbagai program acara yang disiarkan selama ini dan berbagai dengan jenis tayangan informasi serta hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi penontonnya. Manfaat dalam menggunakan pesawat televise bukan tidak ada tetapi jika dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi jauh lebih kecik ketimbang kerugian yang akan ditimbulkannya. Untuk ini pemerintah telah mengatur undang – undang Reuplik Indonesia No. 24 tahun 1997 tentang penyiaran. Agar penyiaran bertujuan untk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur. Bukan untuk merusak moral masyarakat Indonesia dengan acara –acara yang tidak bermanfaat.
Dari banyaknya program yang ditayangkan di televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi moral/akhlak penontonnya di saat menonton maupun setelah menontonnya. Sehingga sesuatu yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif, begitu pula sebaliknya. Contoh pengaruh yang positif seperti adanya sinetron yang bernuansa islam dan adanya acara – acara yang berpendidikan. Contoh pengaruh negative seperti, pemirsa televisi suka meniru apa yang mereka tonton, dan karena seringnya menonton akan melalaikan tugas dan kewajiban mereka.
Tanyangan televise yang sangat berpengaruh terhadap akhlak anak. Karena anak –anak lebih menyukai tanyangan yang bernuansa kekerasan. Dari apa yang di tontonnya itu kadang – kadang mereka memperaktekkan dalam dunia nyata. Dari situlah sangat nampak kalau tayangan di televisi itu sangat berpengaruh terhadap akhlak si anak. Tetapi jika mereka dituntun oleh orang tuanya di rumah untuk menonton siaran – siaran atau acara – acara yang bermanfaat seperti tayangan yang bernuansa pendidikan, cerdas cermat, berita, dan lain sebagainya. Itu justru dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka disamping apa yang mereka dapatkan disekolah. Tetapi, orang tua juga harus membatasi waktu anak untuk menonton, jangan sampai mereka lalai untuk belajar dan membuat pekerjaan rumah (pr) di rumah.
Menurut anak – anak, menonton televisi itu menyenangkan dengan adanya acara – acara lucu. Disisi lain, orang dewasa menganggap kebanyakan tayangan di televisi itu dapat merusak moral penonton karena adanya tanyangan – tanyangan yang tidak baik. Jadi, dari semua pernyataan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa acara –acara di televisi lebih banyak memberikan mudharatnya di bandingkan manfaatnya, terutama bagi anak – anak yang mudah berpengaruh dengan apa yang di lihat dan di dengarnya.
Televisi yang selama ini berperan sebagai media massa eletronik, yang berbentuk sangat sederhana, ternyata mampu mempengaruhi seluruh umat manusia untuk membeli dan memilikinya. Sehingga sampai saat ini sudah milyaran pesawat televisi diproduksi oleh banyak pabrik di seluruh dunia. Sementara merek, harga, dan modelnya pun sudah sangat beragam dan banyak pilihan.
Televisi dengan berbagai program acara yang disiarkan selama ini dan berbagai dengan jenis tayangan informasi serta hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi penontonnya. Manfaat dalam menggunakan pesawat televise bukan tidak ada tetapi jika dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi jauh lebih kecik ketimbang kerugian yang akan ditimbulkannya. Untuk ini pemerintah telah mengatur undang – undang Reuplik Indonesia No. 24 tahun 1997 tentang penyiaran. Agar penyiaran bertujuan untk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur. Bukan untuk merusak moral masyarakat Indonesia dengan acara –acara yang tidak bermanfaat.
Dari banyaknya program yang ditayangkan di televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi moral/akhlak penontonnya di saat menonton maupun setelah menontonnya. Sehingga sesuatu yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif, begitu pula sebaliknya. Contoh pengaruh yang positif seperti adanya sinetron yang bernuansa islam dan adanya acara – acara yang berpendidikan. Contoh pengaruh negative seperti, pemirsa televisi suka meniru apa yang mereka tonton, dan karena seringnya menonton akan melalaikan tugas dan kewajiban mereka.
Tanyangan televise yang sangat berpengaruh terhadap akhlak anak. Karena anak –anak lebih menyukai tanyangan yang bernuansa kekerasan. Dari apa yang di tontonnya itu kadang – kadang mereka memperaktekkan dalam dunia nyata. Dari situlah sangat nampak kalau tayangan di televisi itu sangat berpengaruh terhadap akhlak si anak. Tetapi jika mereka dituntun oleh orang tuanya di rumah untuk menonton siaran – siaran atau acara – acara yang bermanfaat seperti tayangan yang bernuansa pendidikan, cerdas cermat, berita, dan lain sebagainya. Itu justru dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka disamping apa yang mereka dapatkan disekolah. Tetapi, orang tua juga harus membatasi waktu anak untuk menonton, jangan sampai mereka lalai untuk belajar dan membuat pekerjaan rumah (pr) di rumah.
Menurut anak – anak, menonton televisi itu menyenangkan dengan adanya acara – acara lucu. Disisi lain, orang dewasa menganggap kebanyakan tayangan di televisi itu dapat merusak moral penonton karena adanya tanyangan – tanyangan yang tidak baik. Jadi, dari semua pernyataan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa acara –acara di televisi lebih banyak memberikan mudharatnya di bandingkan manfaatnya, terutama bagi anak – anak yang mudah berpengaruh dengan apa yang di lihat dan di dengarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar